Tulisan sederhana ini mendapat komentar terbanyak, Alhamdulillah membuatnya mendapat apresiasi dari tim juri Happies Mom's Momment dan mendapatkan voucher Imperial Kicthen. Semoga tulisan yang saya persembahkan untuk menyemarakkan event yang diselenggarakan oleh female circle ini bermanfaat.
Ini ceritanya:
Kehadiran anak dalam kehidupan
rumah tangga adalah harta yang tak terkira nilainya. Apalagi tangis bayi yang
saya idam-idamkan itu baru muncul empat tahun setelah pernikahan. Belum puas
merasakan kebahagiaan menjadi ibu dari seorang bayi cantik, saya dikejutkan
dengan kehadiran mahluk baru di rahim saya. Bimbang sempat bergelayut, namun
saya harus mensyukurinya.
Baru genap dua tahun, Fayruz
putri sulung saya diberi seorang adik laki-laki yang sehat dan lucu. Fadhil
begitu kami menamainya, menjadi pelengkap kebahagiaan keluarga kecil kami.
Kehadiran dua anak yang masih kecil membuatku harus memilih, apakah meneruskan
karir di tempat kerja atau memfokuskan diri mendampingi kedua buah hati yang
sedang lucu-lucunya di rumah?
Tak tega rasanya bila melihat ibu
saya yang mulai sepuh harus mengurus bayi dan Batita sekaligus. Namun jika
berhenti bekerja bagaimana saya bisa membantu keuangan rumah tangga? Padahal
cicilan rumah melalui bank masih harus diselesaikan hingga 10 tahun lagi.
Lama saya berjuang melawan
kebimbangan, hingga akhirnya berani memutuskan berhenti bekerja demi merawat
anak-anak tercinta. Bagi saya, kedua buah hati adalah investasi berharga yang
harus dijaga dan dididik sebaik mungkin. Urusan rezeki biarlah saya titipkan
kepada yang Maha Kuasa.
Menyaksikan anak-anak bertumbuh
adalah hal yang sangat menakjubkan. Saya terlibat langsung mempersiapkan mental
dan fisik Fayruz dan Fadhil, termasuk memperhatikan asupan gizi yang penting di
usia emas pertumbuhannya.
Hasilnya cukup membanggakan, pada
usia 3 tahun 10 bulan Fayruz telah bisa membaca lancar. Ia juga terpilih
menjadi juara favorit ke-2 dalam lomba foto busana muslim pada Mei 2012 lalu.
Saya semakin yakin apabila saya berhasil mendidik si sulung maka si bungsu juga
akan mudah mengikuti, karena pola pendidikan sudah terbentuk.
Sayapun menjadi lega akhirnya
dapat melunasi cicilan rumah pada tahun ke-6, tepatnya setelah saya berhenti
bekerja. Tuhan mengirimkan rezeki yang cukup kepada suami untuk menafkahi kami
dan menyelesaikan sisa pembayaran rumah pertama kami. Membuat saya kian mantap
mengabdikan diri untuk keluarga tercinta.
Tak terasa Fayruz kini berusia 4
tahun dan Fadhil baru genap 2 tahun. Dua Balita yang menggemaskan itu begitu
berarti buat saya. Celoteh, canda dan tawa mereka menjadi penggugah semangat
dikala letih dan jenuh mendera saya. Kebanggaan luar biasa ketika mereka
merindukan saya, dan saya bisa hadir menemani di saat yang tepat. Saya menjadi
ibu, guru sekaligus teman yang baik untuk mereka setiap saat.
Saya mulai meresapi peran saya sebagai istri yang berada di balik kesuksesan suami, sekaligus sebagai ibu dibalik anak-anak yang sehat, cerdas dan tangguh. Saya yakin pengorbanan saya melepas karir tidak sia-sia, demi menciptakan peluang kesuksesan anak-anak. Yah... karena mereka begitu berharga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar