Penulis : Nasri Alam Rifani
ISBN : 978-979-29-4402-0
Tebal
buku : 25 Halaman
Penerbit : Rainbow Imprint Penerbit Andi
Avir membantu ayahnya membersihkan
halaman. Saat Avir sedang mencabut, ia melihat tanah di depannya
bergerak-gerak. Karena penasaran, ia mendekatkan wajahnya mendekati ke tanah
itu untuk mengetahui apa gerangan yang terjadi.
Tanah terus bergerak. Perlahan tersembul
sesuatu berwarna merah mudah. Binatang yang keluar dari dalam tanah itu
bertubuh kecil, bulat, dan panjang. Binatang sebesar jari kelingking itu
menggeliat-geliat saat berhasil keluar dari tanah.
“Ulaaar...!” Avir menjerit histeris
menyaksikannya.
Ayah ikut kaget, namun tersenyum
setelah melihat binatang yang dimaksud Avir. Ayah pun menjelaskan bahwa
binatang itu adalah seekor cacing tanah. Jangan takut, cacing tanah tak punya
gigi. Jadi, dia tak akan mengigitmu. Ayah meletakkan cacing di telapak tangan
Ayah.
Avir tersenyum melihat kepada dan ekor
cacing yang terlihat sama, bentuknya lancip. Kedua bagian itu saling
tarik-menarik. Tapi untuk apa cacing tanah itu?
Ayah menjelaskan bahwa cacing yang
tinggal di dalam tanah akan menyuburkan tanah. Tanah yang menjadi tempat
tinggalnya akan menjadi gembur dan subur. Tanah yang subur membuat tanaman
tumbuh dengan baik. Sehingga tanaman berbuah menghasilkan makanan yang sehat
dan bergizi.
Mendengar penjelasan Ayah, sekarang
Avir tidak takut lagi dengan cacing tanah. Ia pun meletakkan cacing di telapak
tangannya. Geliat cacing membuat Avir geli dan tertawa. Setelah puas bermain
cacing, Avir mengembalikannya ke tanah.
Ternyata cacing tanah sangat bermanfaat
ya, teman-teman. Baca lagi pengalaman Avir bermain bersama cacing tanah di
dalam buku ini, ya. Oiya, setelah bermain cacing, jangan lupa mencuci tangan
dengan sabun sampai bersih, ya! []
Tribun Kaltim, Minggu, 15 Maret 2015 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar