Banyaknya jumlah aliran sungai yang dimiliki suatu wilayah, ditunjang
dengan potensi hutan yang luas dan tingginya curah hujan ternyata tidak
selamanya memberikan jaminan akan ketersediaan sumber daya air bersih. Apalagi
bila dibarengi dengan kegiatan pembangunan wilayah yang tidak memperhatikan
pelestarian lingkungan.
Julukan pulau dengan seribu sungai
yang disandangkan pada Kalimantan agaknya tidak berlebihan. Contohnya saja Kalimantan
Timur sebagai salah satu provinsi yang berada di pulau tersebut dengan luas
wilayah 211.440 Km2, memiliki jumlah sungai sebanyak 162 dengan panjang antara
12 - 900 Km. Belum lagi potensi 17 danau yang luasnya bervariasi antara 45 -
15.000 Ha.
Trend gaya hidup industri yang ditandai dengan pemakaian berbagai
produk yang mengandung bahan kimia menjadi kian marak. Selain itu, perkembangan
dunia industri hingga industri rumah tangga yang dielu-elukan sebagai penopang
kesejahteraan perekonomian rakyat yang kian pesat justru meninggalkan limbah
yang apabila tidak ditangani dengan serius dapat mengancam ketersediaan air
bersih, membahayakan lingkungan hidup dan kesehatan manusia.
Berdasarkan data tahun 1998/1999 jumlah industri sebagai sumber
pencemar di Kalimantan Timur adalah 16.256 perusahaan, terdiri dari aneka
industri sebanyak 3.614 perusahaan, industri hasil pertanian dan kehutanan
7.449 perusahaan yang berpusat di Samarinda, Balikpapan, Tarakan, Kutai dan
Bontang. Serta industri logam, mesin dan kimia sebanyak 5.193 perusahaan.
Aktifitas lain seperti rumah tangga, kegiatan pasar, hotel, rumah
sakit dan rumah potong hewan juga dapat menimbulkan pencemaran lingkungan dan
sungai. Padahal sektor ini tidak dapat dihindari karena sebanding dengan
pertumbuhan penduduk yang selalu bertambah setiap tahunnya.
Provinsi yang terletak diantara 113°
44’ BT - 119°100’ BT dan 04°25’ LU - 02°25’ LS ini menjadi istimewa karena
memiliki curah hujan yang tinggi, yaitu berkisar antara 1.500-4.500 mm/tahun. Sedangkan
di daerah sepanjang pantai Timur dan Selatan rata-rata 1.500-2.000 mm/tahun.
Curah hujan semakin tinggi ke arah Barat (daerah pedalaman) yang
berkisar antara 4.000– 4.500 mm/tahun, namun nyatanya tak menjamin tersedianya air
minum yang bersih. Air yang ada masih harus diolah lebih lanjut, di antaranya dijernihkan
terlebih dahulu sebelum digunakan.
Hutan
Tropis Harta Karun yang Terkikis
Hutan hujan tropis adalah sebutan
termasyur bagi hutan Kaltim bagaikan magnet yang menarik perhatian dunia. Peran
hutan sebagai sumber energi, penyedia air dan oksigen menjadikannya sebagai
sumber penelitian ilmuwan dari berbagai penjuru dunia sekaligus sebagai obyek tujuan
wisata. Sebuah kekayaan tak ternilai sekaligus kebanggan yang tidak pernah kita
sadari.
Tingginya aktifitas manusia mengekplorasi hutan ditambah lagi
faktor bencana alam membuat keberadaan hutan kian menyusut. Data tahun
1996/1997 menunjukkan kerusakan hutan oleh aktivitas manusia sekitar 41,617 ha
dan kerusakan oleh alam sekitar 99.829,74 ha.
Ironisnya pada tahun 1998/1999 hutan semakin terkikis dan mengalami
peningkatan kerusakan menjadi 1.044.706 ha hutan rusak akibat aktivitas
manusia, dan 486.152,45 ha rusak akibat bencana alam kebakaran hutan. Hingga
menyisakan luas cadangan hutan sekitar 16 juta hektar. Diperkirakan hingga kini
jumlah tersebut terus menyusut.
Harta karun berupa sumber daya
mineral yang tersimpan di balik lebatnya hutan membuat pemerintah daerah
tergiur untuk mengembangkan sektor pertambangan yang sebagian besar menjadi
komoditi export untuk mendongkrak naiknya pendapatan daerah. Perusahaan asing
pun berlomba-lomba menawarkan diri menjadi mitra dalam eksploitasi dan
pengolahan hasil bumi Indonesia dengan sistem ‘bagi hasil’ yang menurut mereka
saling menguntungkan.
Sumber daya mineral yang sudah terdeteksi antara lain, emas sebanyak 176 ton di Kutai Barat, batu gamping
654 ribu ton di Malinau, 25 ribu ton di Nunukan, 12,32 juta ton di Kutai Barat,
dan batu bara sebanyak 13,46 juta ton di Kutai Barat. Sirtu sebanyak 2,50 juta
ton Nunukan, 6,01 juta ton di Kutai Barat, sedangkan pasir kuarsa 1 milyar ton berada
di Nunukan.
Padahal kenyataannya, rimbunya hutan
yang dibabat demi mengeluarkan isi bumi itulah harta karun yang harus
dilestarikan kembali. Barisan pohon yang kokoh dalam sekejap disulap menjadi
lahan gundul dengan lubang menganga di sana-sini. Belum lagi sisa limbah yang
mengendap, membuat akar-akar pohon tak dapat menyerapnya. Menyisakan lahan
tandus dan kering, nyaris tanpa air bersih layak pakai.
Ketidaktahuan tentang pentingnya hutan sebagai penyedia air bersih
membuat masyarakat ikut tergiur dan ingin berperan aktif menikmati pertambangan galian C berupa batu
gunung, tanah urug dan sirtu dengan pengelolaan seadanya. Tanpa izin SIPD dan
dokumen AMDAL mereka membabat hutan, mengupas gunung untuk ditukar dengan
segepok uang. Penambangan liar dilakukan berpindah-pindah hingga sulit
dipantau, meski kerusakaan lingkungan sebagai dampak dari kegiatan galian C
sesuai dengan Kep. MENLH No. Kep-43/MENLH/10/1996 sudah sering terjadi.
Mahakam,
Mitos dan Sumber Air yang Tercemar
Sungai Mahakam dengan panjang
sekitar 920 Km menjadi sebagai penyedian air menjadi sumber kehidupan sekaligus
pusat peradaban bagi warganya. Sungai yang memiliki lebar 300 – 500 meter ini melintasi
tiga daerah
yaitu Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kota Samarinda,
serta Sungai Kayan di Kabupaten Bulungan masih mengemban tugas suci masyarakat
Suku Kutai.
Melarung Naga |
Mitos
Suku Kutai yang dipengaruhi oleh budaya Hindu tentang ular naga erau yang
mengawal bayi perempuan yang kemudian dikenal sebagai Putri Junjung Buih dan
kelak menjadi Putri Karang Melenu pendamping hidup raja Kutai Kartanegara yang
pertama, Aji Batara Agung Dewa Sakti masih mengakar kuat
Ritual peluncuran Naga Erau yang terbuat dari kain, bambu dan
kayu saat perayaan Pesta Budaya Erau digelar setiap tanggal 29 September, dilakukan
di Sungai Mahakam. Kegiatan yang telah menjadi tradisi budaya tersebut melambangkan
rasa syukur pada Tuhan atas limpahan rejeki, kedamaian dan ketentraman serta
permohonan tolak bala.
Pesut Mahakam |
Selain itu Sungai
Mahakam juga menjadi tempat tinggal bagi spesies langka lumba-lumba air tawar atau
dikenal dengan nama Pesut Mahakam yang dapat mendeteksi dan menghindari rintangan
menggunakan gelombang ultrasonik yang
dimilikinya.
Populasi hewan
mamalia dengan nama latin Orcaella brevirostris itu kian tertekan. Berdasarkan data tahun 2007, populasi pesut
tinggal 50 ekor dan menempati urutan tertinggi
satwa Indonesia yang terancam punah. Padahal spesies langka ini hanya terdapat pada tiga lokasi di
dunia, yaitu Sungai Mahakam, Sungai Mekong dan Sungai Irawady.
Habitat
pesut yang terganggu akibat semakin sibuknya lalu-lintas perairan Sungai Mahakam, serta
tingginya tingkat erosi dan pendangkalan sungai akibat penebangan hutan. Faktor lain yaitu terbatasnya bahan makanan berupa
udang dan ikan, karena harus bersaing dengan para nelayan di sepanjang sungai diduga
menyebabkan mamalia air tawar yang termasuk daftar CITIES dunia internasional dalam golongan lampiran 1 atau terancam punah ini jumlahnya
kian menyusut.
Potensi
air di Kalimantan Timur berdasarkan data tahun 1998 sebesar 1.115.796,42 juta
meter kubik, 97,8% diantaranya adalah air tanah dangkal dan air dalam. Namun
hingga saat ini sumber air yang banyak dimanfaatkan adalah air sungai.
Sayangnya air sungai tersebut justru mengalami pencemaran BOD5, SS, NO3-N dan NH4-N yang
bahkan melebihi ambang batas baku mutu air golongan B. Umumnya pencemaran
berasal dari limbah domestik terutama di daerah perkotaan.
Sumber pencemaran di sungai Mahakam
berasal dari limbah cair industri yang banyak berlokasi di bantaran sungai
tersebut seperti industri plywood, glue, batu bara, coldstorage dan galangan
kapal. Selain itu juga akibat erosi, residen pestisida dan pupuk pertanian
serta transportasi sungai.
Berdasarkan hasil pemantauan di Sungai Mahakam terhadap berbagai parameter
seperti DO, TDS, Mangan, Nitrat, Besi dan PH menunjukkan bahwa parameter Nitrat
mendekati nilai maksimum yang disyaratkan PP 20/1990 untuk sungai Golongan B, sedangkan parameter Mangan
dan DO telah melampaui nilai maksimum. Meski paremeter Besi, TDS dan Ph masih
memenuhi kriteria untuk sungai golongan B.
Keadaan memprihatinkan terjadi pada Sungai Karang Mumus yang merupakan
anak Sungai Mahakam terletak di pusat Kota Samarinda. Kondisi air menunjukkan
keadaan yang sangat buruk terutama pada musim kemarau. Secara fisik pencemaran
air dapat dirasakan dari aromanya yang bau akibat pembusukan bahan organik. Pengukuran
coliform tinja nilainya sudah melebihi nilai ambang batas sehingga tidak layak
untuk mandi, cuci dan kegiatan rumah tangga lainnya.
Kurangi
Pencemaran Air Mulai dari Rumah
Mengatasi pencemaran air bukanlah pekerjaan mudah, diperlukan
kesungguhan dari semua pihak yang terkait. Bukan saja menjadi kewajiban pemerintah
sebagaimana pihak yang bertanggung jawab penuh atas pengelolaan sumber daya
alam di tanah air Indonesia seperti yang tertuang dalam UUD 1945 pasal 33.
Tetapi juga menjadi tanggung jawab kita sebagai warga masyarakat yang terlibat
langsung dalam pemanfaatan sumber air Sungai Mahakam.
Kerja keras pemerintah daerah yang terlihat dari kolaborasi antara Pemerintah
Provinsi Kalimantan Timur dan Pemerintah Kota Samarinda untuk mengendalikan
pencemaran air di daerah Kalimantan Timur, di antaranya dengan memindahkan sebagian
warga yang bermukim di sekitar sungai ke wilayah lain. Keterbatasan dana alokasi
membuat pemerintah tak berdaya hingga masih ada warga yang bermukim di
pinggiran sungai.
Dengan berpedoman pada Keputusan Gubernur Daerah Kalimantan Timur
No. 19 Tahun 1997 tentang Baku Mutu Limbah Cair Industri, pemerintah daerah
semakin ketat memperhatikan aspek lingkungan pada setiap kegiatan pembangunan,
memantau semua kegiatan yang berpotensi mencemari lingkungan sembari terus
mensosialisasikan kebijakan perundang-undangan kepada masyarakat umum serta pelaku
dunia usaha.
Sebagai ibu rumah tangga sekaligus konsumen air, saya dapat
merasakan kekawatiran ketersediaan sumber air minum yang sehat. Mengingat
konsumsi air minum untuk empat orang dalam satu rumah perhari saja sekitar 8
liter, belum lagi untuk aktifitas masak, mandi dan cuci. Sumber air bersih saat
ini hanya berasal dari PDAM, meski jumlahnya masih melimpah namun penggunaan
yang tepat dan cermat dapat menjamin ketersediaan air besih untuk jangka
panjang.
Tindakan sederhana yang mudah dilakukan untuk menghemat air dapat
dilakukan dari rumah, yaitu,
- Memanfaatkan air sabun bekas rendaman pakaian untuk menyikat dinding kamar mandi, lantai teras depan/belakang,
- Menampung air bekas bilasan pakaian untuk menyiram dinding kamar mandi, lantai teras depan/belakang,
- Menampung air bekas cucian beras, ikan dan sayur untuk menyiram tanaman,
- Menggunakan air bersih sebaik mungkin hingga tidak ada air yang tercecer sia-sia.
- Mandi menggunakan shower karena lebih hemat bila dibandingkan dengan mandi dengan gayung.
Menghemat air bersih bukan berarti menunjukkan ketidakmampuan kita membayar
tagihan rekening air, namun dimaksudkan untuk menjaga ketersediaan air bersih
agar dapat bertahan lebih lama, bahkan hingga ribuan tahun yang akan datang. Memberi
kesempatan kepada anak cucu generasi yang akan datang agar tetap dapat
menikmati air bersih.
Tindakan lain yang sangat menunjang ketersediaan air bersih adalah
- Menanam tanaman apotik hidup dan atau tanaman palawija, seperti cabe, tomat, dan tanaman sayur lainnya di halaman depan/belakang rumah, baik menggunakan pot atau langsung ditanam di tanah,
- Memanfaatkan halaman dengan menanam pohon buah-buahan, seperti mangga, belimbing, jambu, dan jenis tanaman lain,
- Membuang sampah pada tempatnya.
- Mengajak ibu-ibu lain untuk melakukan hal yang sama seperti yang telah kita lakukan.
Sangat sederhana dan mampu diterapkan di rumah, namun dampak
positif dibalik itu ternyata sangat luar biasa. Apalagi bila kita mampu mencontohkan
kepada anak, kerabat dan saudara sehingga merekapun melakukan hal yang sama demikian
seterusnya sampai seluruh keluarga di lingkungan RT, berkembang hingga ke
kelurahan bahkan kecamatan. Betapa indahnya jika semua keluarga menerapkan tindakan
bijak menggunakan air bersih dan menjaga kelestarian lingkungan, sehingga kita
tak perlu lagi kawatir kehilangan sumber air bersih.
***
Air
sangat penting bagi tubuh manusia. Hampir 70 % dari berat badan terdiri dari
air yang harus dijaga keseimbangannya. Minum air putih dapat mebersihkan sistem pencernaan tubuh,
menghilangkan racun dan sisa makanan yang menumpuk dalam susu melalui kulit,
ginjal dan keringat.
Dua
gelas air putih yang diminum setiap pagi dapat membantu mempercepat kerja
saluran pembuangan untuk menyingkirkan racun dalam tubuh. Metabolisme tubuh
selama tidur terus bekerja, hingga menyebabkan ada air yang terbuang.
Setiap
harinya tubuh membutuhkan sekitar 2,3 liter air yang dapat diperoleh dari
makanan, sayuran, buah dan minuman termasuk dari hasil metabolisme (oksidasi).
Pastikan anda sudah cukup memperoleh asupan air minum kualitas baik, demi
terjaganya kesegaran pikiran dan kesehatan. Jadi segera segarkan pikiran anda dengan meminum air dari Pure It.
Dengan
mengunakan produk pure it dari unilever kita juga telah melakukan satu tindakan
bijak dalam menghemat dan menyediakan air minum sehat bagi seluruh anggota
keluarga di rumah. Tetap segar dan sehat dengan pureit, sisa uang belanja bisa
dialokasikan untuk biaya tabungan pendidikan buah hati tercinta.
Air yang dihasilkan
Pureit dapat langsung diminum tanpa perlu dimasak. Pureit adalah cara mudah,
praktis dan dengan harga yang terjangkau untuk mendapatkan air minum yang
terlindungi dari kuman berbahaya. Pureit menghilangkan virus, bakteri, dan
parasit berbahaya serta menghilangkan kotoran di dalam air; sehingga air yang
dihasilkan jernih, tidak berbau dengan rasa yang alami.
Cara Menggunakan
Pureit:
- Pureit: Tidak memerlukan sambungan ke keran.
- Pureit: Sangat praktis digunakan. Tinggal tuangkan air tanah / PAM mentah yang biasa Anda masak untuk minum ke wadah bagian atas Pureit melalui Saringan Serat Mikro.
- Pureit: Kapasitas wadah atas 9 liter dan wadah transparan 9 liter.
- Pureit: Tersedia dalam dua warna pilihan: putih biru dan putih marun.
- Pureit: Tidak memerlukan listrik atau gas.
Dengan teknologi
canggih, Pureit layak dipilih sebagai salah satu alternatif untuk menghasilkan
air minum tanpa menggunakan gas dan listrik. Selain praktis dan higienis,
Pureit juga ekonomis.
Proses kerja
pemurnian air dibagi ke dalam 4 tahap:
- Tahap 1: Saringan Serat Mikro menghilangkan semua kotoran yang terlihat
- Tahap 2: Filter Karbon Aktif menghilangkan pestisida dan parasit berbahaya
- Tahap 3: Prosesor Pembunuh Kuman menghilangkan bakteri dan virus berbahaya dalam air
- Tahap 4: Penjernih menghasilkan air yang jernih, tidak berbau, dengan rasa yang alami
Komponen 2-3-4
disebut Germkill Kit (Perangkat Pembunuh Kuman) yang akan
memurnikan 1500 lt air setara dengan 80 galon (suhu air 25 derajat celsius, kelembaban
sedang) untuk 6 - 8 bulan pemakaian. Masa pakai Germkill Kittergantung
dengan pemakaian air keluarga Anda.
Fitur
Tambahan Pureit
- Germkill Life Indicator (Indikator) akan memberitahukan kapan harus mengganti Germkill Kit.
- Jika Germkill Kit yang sudah habis masa pakai belum diganti, Mekanisme Penghentian Otomatis akan menghentikan aliran air dari Wadah Atas sehingga menjamin keluarga Anda selalu mendapatkan air minum yang aman.
- Garansi 1 tahun untuk cacat produksi sejak tanggal pembelian.
- Kapasitas Wadah Atas 9 liter, Wadah Transparan 9 liter.
- Pureit memenuhi kriteria ketat internasional dari Environmental Protection Agency (EPA), Amerika Serikat, untuk menghilangkan bakteri dan virus berbahaya.
- Pureit mendapatkan sertifikat dari lembaga ilmu pengetahuan di Asia dan Eropa seperti:
1.
UGM, ITB, IPB untuk kinerja Pureit
2.
Sucofindo untuk kinerja Pureit
3.
Scottish Parasite Diagnostic Laboratory, Glasgow, Inggris
4.
Indian Public Health Association
5.
London School of Hygiene and Tropical Medicine
(University of London), Inggris
Keunggulan
Pureit:
- Sangat praktis. Hanya memasukkan air ke dalam alat dari bagian atas, Pureit akan memurnikan air untuk siap minum.
- Tidak memerlukan gas, listrik, dan saluran pipa.
- Biaya per liter pemurnian air hanya Rp100, jauh di bawah harga air galon dari merek ternama (Rp526/liter), air isi ulang (Rp187/liter), dan air rebus (Rp107/liter).
- Air terlindungi dari kuman berbahaya penyebab penyakit dengan menggunakan standar terketat EPA (Environmental Protection Agency) USA yang menghilangkan log 6 bacteria, log 4 virus, dan log 3 parasites.
- Pureit memiliki indikator yang dapat menunjukkan lebih awal kapan perlu mengganti Germkill Kit (mekanisme penghentian otomatis).
- Kapasitas hingga 9 liter di top chamber ditambah 9 liter di transparent chamber.
- Garansi satu tahun.
Cara Kerja
Pureit
- Isi penuh 9 liter air PAM/tanah mentah wadah bagian atas.
- Air akan mulai mengalir di wadah transparan 45 menit - 1 jam.
- Buang air isian pertama untuk melakukan pembilasan dan lakukan proses pembilasan ini sebanyak 3 kali.
- Setelah itu isi kembali wadah bagian atas dan air di wadah transparan sudah siap diminum.
- Pengisian kedua dan seterusnya akan memakan waktu 15- 30 menit.
- Simpan pompa plastik di tempat aman (nanti dibutuhkan untuk keperluan pembersihan).
- Jauh lebih praktis.
- Mampu menghilangkan kontaminasi dalam air minum Anda yang tidak dapat dihilangkan dengan hanya memasak seperti merkuri, pestisida, karat besi dan sebagainya.
- Pureit sangat terjangkau dan hemat.
- Tidak perlu khawatir kehabisan air isi ulang di rumah Anda.
- Tidak perlu ragu akan sumber air yang digunakan untuk air isi ulang Anda.
- Tidak perlu ragu bagaimana air diproses di depot isi ulang.
- Tidak perlu repot menyediakan air isi ulang secara rutin di rumah Anda.
- Menghemat sejumlah uang setiap bulannya karena Anda tidak perlu lagi membeli air isi ulang.
- Menghemat uang tiap bulannya karena Anda tidak perlu lagi membeli air galon.
- Tidak perlu khawatir kehabisan air galon di rumah.
- Tidak perlu repot menyediakan air galon di rumah Anda terus-menerus.
- Tidak perlu khawatir akan keamanan dan kualitas air galon yang Anda gunakan setelah galon tersebut keluar dari pabrik.
Contoh
Penghematan Dengan Pureit
- Pureit GKK Rp 150 ribu = 1500 liter -> Rp 100/liter
- Galon Bermerek Rp 10 ribu = 19 liter -> Rp 526/liter (Hemat 5x lipat)
- Galon Isi Ulang Rp.3.500 = 19 liter -> Rp.184/liter (Hemat 2x lipat)
- Rebus air Gas 3 kg = Rp.12 ribu, 2 minggu, 112 liter -> Rp.107/liter (Hemat waktu dan praktis)
Jika 1
minggu memakai 2 galon (38 liter), penghematan 1 thn dengan memakai Pureit:
- Galon Bermerek = 2 galon X 10.000 X 52 mgg (38 liter X 52 mgg X Rp 100) = (1.040.000 197.600) = Rp 843.000
- Galon Isi Ulang = 2 galon X 3.500 X 52 mgg (38 liter X 52 mgg X Rp 100) = (364.000 197.600) = Rp 166.400
- Rebus = 52/2 X 12.000 (112 liter X 26 mgg X Rp 100) = (312.000 291.200) = Rp 20.800
Referensi;
http://kirmantenggarong.files.wordpress.com/2011/05/profil-kaltim.pdf
diunduh pada 3 Desember 2012,
http://www.antaranews.com/berita/329653/populasi-pesut-mahakam-kian-menyusut diunduh pada 3
Desember 2012,
http://kaltim.antaranews.com/berita/2940/ular-naga-ternyata-ada-di-sungai-mahakam
diunduh pada 3 Desember 2012.
http://unilever-pureit-jakarta.blogspot.com/p/keunggulan-dan-keuntungan.html diunduh pada 13 Desember 2012.
Sumber foto;
Foto pesut dari puksipuksi.blogspot.com diunduh pada 13 Desember 2012
Foto pesta adat erau dari kaskus.co.id diunduh pada 13 Desember 2012
Tulisan ini diikutsertakan dalam Kontes Blog dengan tema 'Kelestarian Sumber Air Minum' yang diselenggarakan oleh Unilever Pureit dan BLOGdetik.
keren ....^_^
BalasHapusMakasih Mbak Astri sudah berkenan mampir +_+
Hapus