Laman

Senin, 21 Juli 2014

[Resensi] Membangun Rasa Percaya Diri Anak


Judul           : Membangun Rasa Percaya Diri Anak
Penulis         : Henny Puspitarini
Penerbit       : Elex Media Komputindo
Cetakan        : Pertama
ISBN             : 978-602-02-3956-9
Tebal Buku    :258 halaman




Saat membaca judulnya saya langsung tertarik. Maklum, sebagai ibu dari dua orang balita saya sangat ingin segera mempraktikkan tip dan trik membangun rasa percaya diri pada anak, agar mereka kelak tumbuh menjadi pribadi yang tangguh di masanya.

Rasa percaya diri sebenarnya telah dimiliki setiap anak bahkan sejak mereka berada di dalam rahim berupa janin, hingga terlahir menjadi bayi. Pada bab pertama, penulis berbagi tip berkomunikasi dengan janin dan perlakuan pada bayi baru lahir untuk membangun rasa percaya dirinya sejak dini.

Namun dalam perkembangannya, rasa percaya diri anak bisa terkikis karena faktor lingkungan, dan faktor lainnya. Kenali indikasinya dan atasi sedini mungkin. Orang tua memiliki peran penting untuk membangun kembali rasa percaya diri anak. Beragam contoh kejadian disajikan dengan bahasa mengalir yang mudah dipahami membuat buku ini menjadi kian menginspirasi.

Dahsyatnya penggunaan bahasa dalam lisan keseharian mengingatkan para ibu untuk hati-hati saat berkomunikasi dengan anak, karena apa yang didengar dan dirasakan anak memberikan pengaruh bagi rasa percaya dirinya. Pada bagian lain buku ini juga mengulas peran penting Ayah dalam melatih kontrol emosi yang kurang pada diri anak hingga menumbuhkan rasa percaya diri anak.

Melalui buku ini, penulis juga menyelipkan pengetahuan tentang bagaimana membangun kecerdasan logika matematika seorang anak melalui kegiatan bermain sehari-hari yang dapat kita praktikkan.

Karena setiap anak berbeda, penting untuk mengenali tipe anak, gaya belajar dan kecerdasan majemuknya sebelum membangun kembali rasa percaya diri anak. Anda akan dituntun mengenali dan menemukan solusinya dalam buku ini.

Saya menikmati setiap pengalaman nyata yang tuturkan dalam buku ini. Catatan penting yang ditandai dengan warna latar belakang tulisan yang lebih gelap, dan penggunaan font tulisan yang berbeda membuat buku ini kian menarik.

Sebagai bahan koreksi, ada beberapa kesalahan pengetikan, misalnya pada halaman 41 tertulis pemilu, padahal maksudnya adalah pemalu. Penggunaan kata saya berubah menjadi aku pada halaman 89 terlihat tidak konsisten. Meski demikian, hal tersebut tidak mempengaruhi isi buku yang sangat membangun bagi pola asuh anak.  

Buku ini cocok sebagai salah satu bacaan bagi para ibu yang sudah memiliki anak, maupun yang sedang merencanakan kehamilan, dan para guru. Setelah membaca buku ini, semoga kita bisa memberikan teladan dan kasih sayang untuk menumbuhkan rasa percaya diri anak. [ ]



3 komentar:

  1. hihihiii bookmark ah blog ini.. gapapa ya mbak... tulisan2nya baguss :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yuk, mari, Mbak Icha. Enjoy it, semoga bermanfaat

      Hapus
  2. 5 Hari lagi kesempatan untuk ikut lomba blog "Why Macau".
    Mau Jalan-jalan ke Macau dan iPhone 5c GRATIS?
    Yuk ikutan lomba blog "Why Macau" di sini http://bit.ly/WhyMacau
    Caranya mudah, tuliskan keinginanmu untuk pergi ke Macau. Topik nya bisa tentang kuliner, objek wisata, kebudayaan, dan tempat populer di Macau. Sertakan foto atau video agar tulisanmu lebih menarik.

    Lihat info selengkapnya di sini http://bit.ly/WhyMacau

    BalasHapus