Minggu, 30 Desember 2012

Waspada, Kekurangan Zat Besi dan Seng Bisa Berakibat Fatal

Saya selalu memperhatikan perkembangan kedua buah hati saya yang masih Balita dan Batita. Fayruz yang baru genap berusia 4 tahun dan adiknya Fadhil yang akan memasuki usia 2 tahun, mereka sedang berada dalam ‘usia emas’ di mana fisik dan otak sedang dalam masa pertumbuhan terbaiknya atau sering disebut usia penting anak.


Bersama Fayruz dan Fadhil
Meskipun kebutuhan tubuh akan zat gizi mikro sangat sedikit, namun kehadirannya sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Bahkan asupan gizi mikro selama 1.000 hari pertama adalah penentu kehidupan selanjutnya. (Lihat di sini)

Minggu, 16 Desember 2012

Zinc pada Milkuat Botol Tiger Bantu Tumbuh Kembang Balita

Tulisan ini  terpilih menjadi 10 nominator Lomba Blog Milkuat dan VIVAlog. Alhamdulillah, saya mendapat kenang-kenangan voucher belanja Rp.1jt dan jam dinding cantik.


****

Memiliki dua buah hati yang masih berumur di bawah lima tahun adalah sesuatu yang sangat menyenangkan sekaligus mendebarkan. Selalu memastikan mereka mendapat nutrisi yang cukup saat melewati usia emas ‘golden age’ dimana kondisi fisik dan otak yang sedang dalam masa pertumbuhan terbaiknya.

Rabu, 12 Desember 2012

Hilangnya Air Bersih di Wilayah Hutan Hujan Tropis


Banyaknya jumlah aliran sungai yang dimiliki suatu wilayah, ditunjang dengan potensi hutan yang luas dan tingginya curah hujan ternyata tidak selamanya memberikan jaminan akan ketersediaan sumber daya air bersih. Apalagi bila dibarengi dengan kegiatan pembangunan wilayah yang tidak memperhatikan pelestarian lingkungan.
          Julukan pulau dengan seribu sungai yang disandangkan pada Kalimantan agaknya tidak berlebihan. Contohnya saja Kalimantan Timur sebagai salah satu provinsi yang berada di pulau tersebut dengan luas wilayah 211.440 Km2, memiliki jumlah sungai sebanyak 162 dengan panjang antara 12 - 900 Km. Belum lagi potensi 17 danau yang luasnya bervariasi antara 45 - 15.000 Ha.
Trend gaya hidup industri yang ditandai dengan pemakaian berbagai produk yang mengandung bahan kimia menjadi kian marak. Selain itu, perkembangan dunia industri hingga industri rumah tangga yang dielu-elukan sebagai penopang kesejahteraan perekonomian rakyat yang kian pesat justru meninggalkan limbah yang apabila tidak ditangani dengan serius dapat mengancam ketersediaan air bersih, membahayakan lingkungan hidup dan kesehatan manusia.

Serbuk Biji Kelor Mampu Turunkan Kadar Logam dalam Air


Biji buah kelor (Moringan oleifera) mengandung zat aktif rhamnosyloxy-benzil-isothiocyanate, yang mampu mengadopsi dan menetralisir partikel-partikel lumpur dan logam yang terkandung dalam air limbah suspensi, di mana partikel kotoran melayang di dalam air.
Peneliti Fakultas Kehutanan (Fahutan) Universitas Mulawarman (Unmul) Enos Tangke Arung, MP mengatakan, hasil penelitian tersebut telah diujikan pada air Sungai Mahakam (Samarinda) dengan kandungan partikel tanah dan unsur logam terlarut cukup tinggi.
"Serbuk biji buah kelor ternyata cukup ampuh menurunkan dan mengendapkan kandungan unsur logam berat yang cukup tinggi dalam air, sehingga air tersebut memenuhi standar baku air minum dan air bersih," katanya.

Selasa, 04 Desember 2012

Mahakam, Sumber Air dan Habitat Satwa Unik yang Terabaikan


"Siapa pun pendatang atau tamu yang berkunjung ke Kalimantan Timur dan pernah meminum air Sungai Mahakam, diyakini pasti akan kembali lagi ke daerah tersebut, bahkan menetap", demikian mitos yang terus diyakini masyarakat Kaltim.


Sungai Mahakam yang membentang sepanjang 920 Km melintasi tiga daerah, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Kartanegara dan membelah Kota Samarinda ibu kota provinsi adalah kebanggaan bagi warganya. 
Kehadiran sungai ini menjadi sangat penting sebagai penopang ekonomi dan kelangsungan hidup, bagaikan urat nadi kehidupan. Peran vitalnya adalah sebagai sumber mata air sekaligus sarana trasnportasi air yang menghubungkan antar desa, kecamatan bahkan antar kabupaten dan kota.

Kamis, 29 November 2012

Menyusuri Surga Dunia Para Penyelam


Perjalanan mengesankan yang selalu kukenang dalam hidup adalah saat berkesempatan menjelajah Pulau Sangalaki yang dijuluki sebagai surga dunia bagi para penyelam. Pulau yang termasyur dikalangan penyelam dari mancanegara ini berada dalam Kepulauan Derawan Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur.
Sebuah pulau tak berpenduduk dengan hamparan pasir putih yang tersusun dari material fragmen karang, tampak kontras dengan warna airnya yang biru. Menyuguhkan pemandangan yang menyejukkan, seakan membayar lelah saat menempuh perjalanan panjang.
Pulau dengan luas sekitar 15 hektar ini memiliki morfologi dataran pantai yang datar. Dan merupakan tempat yang sering dikunjungi penyu hijau untuk menitipkan telur-telurnya pada timbunan pasir di sepanjang pantai. Seekor penyu betina mampu bertelur hingga 100 butir dalam sekali bertelur.