Rabu, 12 Desember 2012

Hilangnya Air Bersih di Wilayah Hutan Hujan Tropis


Banyaknya jumlah aliran sungai yang dimiliki suatu wilayah, ditunjang dengan potensi hutan yang luas dan tingginya curah hujan ternyata tidak selamanya memberikan jaminan akan ketersediaan sumber daya air bersih. Apalagi bila dibarengi dengan kegiatan pembangunan wilayah yang tidak memperhatikan pelestarian lingkungan.
          Julukan pulau dengan seribu sungai yang disandangkan pada Kalimantan agaknya tidak berlebihan. Contohnya saja Kalimantan Timur sebagai salah satu provinsi yang berada di pulau tersebut dengan luas wilayah 211.440 Km2, memiliki jumlah sungai sebanyak 162 dengan panjang antara 12 - 900 Km. Belum lagi potensi 17 danau yang luasnya bervariasi antara 45 - 15.000 Ha.
Trend gaya hidup industri yang ditandai dengan pemakaian berbagai produk yang mengandung bahan kimia menjadi kian marak. Selain itu, perkembangan dunia industri hingga industri rumah tangga yang dielu-elukan sebagai penopang kesejahteraan perekonomian rakyat yang kian pesat justru meninggalkan limbah yang apabila tidak ditangani dengan serius dapat mengancam ketersediaan air bersih, membahayakan lingkungan hidup dan kesehatan manusia.
Berdasarkan data tahun 1998/1999 jumlah industri sebagai sumber pencemar di Kalimantan Timur adalah 16.256 perusahaan, terdiri dari aneka industri sebanyak 3.614 perusahaan, industri hasil pertanian dan kehutanan 7.449 perusahaan yang berpusat di Samarinda, Balikpapan, Tarakan, Kutai dan Bontang. Serta industri logam, mesin dan kimia sebanyak 5.193 perusahaan.
Aktifitas lain seperti rumah tangga, kegiatan pasar, hotel, rumah sakit dan rumah potong hewan juga dapat menimbulkan pencemaran lingkungan dan sungai. Padahal sektor ini tidak dapat dihindari karena sebanding dengan pertumbuhan penduduk yang selalu bertambah setiap tahunnya.
            Provinsi yang terletak diantara 113° 44’ BT - 119°100’ BT dan 04°25’ LU - 02°25’ LS ini menjadi istimewa karena memiliki curah hujan yang tinggi, yaitu berkisar antara 1.500-4.500 mm/tahun. Sedangkan di daerah sepanjang pantai Timur dan Selatan rata-rata 1.500-2.000 mm/tahun.
Curah hujan semakin tinggi ke arah Barat (daerah pedalaman) yang berkisar antara 4.000– 4.500 mm/tahun, namun nyatanya tak menjamin tersedianya air minum yang bersih. Air yang ada masih harus diolah lebih lanjut, di antaranya dijernihkan terlebih dahulu sebelum digunakan.   

Hutan Tropis Harta Karun yang Terkikis

         Hutan hujan tropis adalah sebutan termasyur bagi hutan Kaltim bagaikan magnet yang menarik perhatian dunia. Peran hutan sebagai sumber energi, penyedia air dan oksigen menjadikannya sebagai sumber penelitian ilmuwan dari berbagai penjuru dunia sekaligus sebagai obyek tujuan wisata. Sebuah kekayaan tak ternilai sekaligus kebanggan yang tidak pernah kita sadari.
Tingginya aktifitas manusia mengekplorasi hutan ditambah lagi faktor bencana alam membuat keberadaan hutan kian menyusut. Data tahun 1996/1997 menunjukkan kerusakan hutan oleh aktivitas manusia sekitar 41,617 ha dan kerusakan oleh alam sekitar 99.829,74 ha.
Ironisnya pada tahun 1998/1999 hutan semakin terkikis dan mengalami peningkatan kerusakan menjadi 1.044.706 ha hutan rusak akibat aktivitas manusia, dan 486.152,45 ha rusak akibat bencana alam kebakaran hutan. Hingga menyisakan luas cadangan hutan sekitar 16 juta hektar. Diperkirakan hingga kini jumlah tersebut terus menyusut.
        Harta karun berupa sumber daya mineral yang tersimpan di balik lebatnya hutan membuat pemerintah daerah tergiur untuk mengembangkan sektor pertambangan yang sebagian besar menjadi komoditi export untuk mendongkrak naiknya pendapatan daerah. Perusahaan asing pun berlomba-lomba menawarkan diri menjadi mitra dalam eksploitasi dan pengolahan hasil bumi Indonesia dengan sistem ‘bagi hasil’ yang menurut mereka saling menguntungkan.
Sumber daya mineral yang sudah terdeteksi antara lain, emas sebanyak 176 ton di Kutai Barat, batu gamping 654 ribu ton di Malinau, 25 ribu ton di Nunukan, 12,32 juta ton di Kutai Barat, dan batu bara sebanyak 13,46 juta ton di Kutai Barat. Sirtu sebanyak 2,50 juta ton Nunukan, 6,01 juta ton di Kutai Barat, sedangkan pasir kuarsa 1 milyar ton berada di Nunukan.
        Padahal kenyataannya, rimbunya hutan yang dibabat demi mengeluarkan isi bumi itulah harta karun yang harus dilestarikan kembali. Barisan pohon yang kokoh dalam sekejap disulap menjadi lahan gundul dengan lubang menganga di sana-sini. Belum lagi sisa limbah yang mengendap, membuat akar-akar pohon tak dapat menyerapnya. Menyisakan lahan tandus dan kering, nyaris tanpa air bersih layak pakai.
Ketidaktahuan tentang pentingnya hutan sebagai penyedia air bersih membuat masyarakat ikut tergiur dan ingin berperan aktif  menikmati pertambangan galian C berupa batu gunung, tanah urug dan sirtu dengan pengelolaan seadanya. Tanpa izin SIPD dan dokumen AMDAL mereka membabat hutan, mengupas gunung untuk ditukar dengan segepok uang. Penambangan liar dilakukan berpindah-pindah hingga sulit dipantau, meski kerusakaan lingkungan sebagai dampak dari kegiatan galian C sesuai dengan Kep. MENLH No. Kep-43/MENLH/10/1996 sudah sering terjadi.

Mahakam, Mitos dan Sumber Air yang Tercemar

         Sungai Mahakam dengan panjang sekitar 920 Km menjadi sebagai penyedian air menjadi sumber kehidupan sekaligus pusat peradaban bagi warganya. Sungai yang memiliki lebar 300 – 500 meter ini melintasi tiga daerah yaitu Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kota Samarinda, serta Sungai Kayan di Kabupaten Bulungan masih mengemban tugas suci masyarakat Suku Kutai.
Melarung Naga
          Mitos Suku Kutai yang dipengaruhi oleh budaya Hindu tentang ular naga erau yang mengawal bayi perempuan yang kemudian dikenal sebagai Putri Junjung Buih dan kelak menjadi Putri Karang Melenu pendamping hidup raja Kutai Kartanegara yang pertama, Aji Batara Agung Dewa Sakti masih mengakar kuat
Ritual peluncuran Naga Erau yang terbuat dari kain, bambu dan kayu saat perayaan Pesta Budaya Erau digelar setiap tanggal 29 September, dilakukan di Sungai Mahakam. Kegiatan yang telah menjadi tradisi budaya tersebut melambangkan rasa syukur pada Tuhan atas limpahan rejeki, kedamaian dan ketentraman serta permohonan tolak bala.
Pesut Mahakam
Selain itu Sungai Mahakam juga menjadi tempat tinggal bagi spesies langka lumba-lumba air tawar atau dikenal dengan nama Pesut Mahakam yang dapat mendeteksi dan menghindari rintangan menggunakan gelombang ultrasonik yang dimilikinya.
          Populasi hewan mamalia dengan nama latin Orcaella brevirostris itu kian tertekan. Berdasarkan data tahun 2007, populasi pesut tinggal 50 ekor dan menempati urutan tertinggi satwa Indonesia yang terancam punah. Padahal spesies langka ini hanya terdapat pada tiga lokasi di dunia, yaitu Sungai Mahakam, Sungai Mekong dan Sungai Irawady.
        Habitat pesut yang terganggu akibat semakin sibuknya lalu-lintas perairan Sungai Mahakam, serta tingginya tingkat erosi dan pendangkalan sungai akibat penebangan hutan. Faktor lain yaitu terbatasnya bahan makanan berupa udang dan ikan, karena harus bersaing dengan para nelayan di sepanjang sungai diduga menyebabkan mamalia air tawar yang termasuk daftar CITIES dunia internasional dalam golongan lampiran 1 atau terancam punah ini jumlahnya kian menyusut.
         Potensi air di Kalimantan Timur berdasarkan data tahun 1998 sebesar 1.115.796,42 juta meter kubik, 97,8% diantaranya adalah air tanah dangkal dan air dalam. Namun hingga saat ini sumber air yang banyak dimanfaatkan adalah air sungai.
        Sayangnya air sungai tersebut justru mengalami pencemaran BOD5, SS, NO3-N dan NH4-N yang bahkan melebihi ambang batas baku mutu air golongan B. Umumnya pencemaran berasal dari limbah domestik terutama di daerah perkotaan.
         Sumber pencemaran di sungai Mahakam berasal dari limbah cair industri yang banyak berlokasi di bantaran sungai tersebut seperti industri plywood, glue, batu bara, coldstorage dan galangan kapal. Selain itu juga akibat erosi, residen pestisida dan pupuk pertanian serta transportasi sungai.
Berdasarkan hasil pemantauan di Sungai Mahakam terhadap berbagai parameter seperti DO, TDS, Mangan, Nitrat, Besi dan PH menunjukkan bahwa parameter Nitrat mendekati nilai maksimum yang disyaratkan PP 20/1990 untuk  sungai Golongan B, sedangkan parameter Mangan dan DO telah melampaui nilai maksimum. Meski paremeter Besi, TDS dan Ph masih memenuhi kriteria untuk sungai golongan B.
Keadaan memprihatinkan terjadi pada Sungai Karang Mumus yang merupakan anak Sungai Mahakam terletak di pusat Kota Samarinda. Kondisi air menunjukkan keadaan yang sangat buruk terutama pada musim kemarau. Secara fisik pencemaran air dapat dirasakan dari aromanya yang bau akibat pembusukan bahan organik. Pengukuran coliform tinja nilainya sudah melebihi nilai ambang batas sehingga tidak layak untuk mandi, cuci dan kegiatan rumah tangga lainnya.
           
Kurangi Pencemaran Air Mulai dari Rumah

Mengatasi pencemaran air bukanlah pekerjaan mudah, diperlukan kesungguhan dari semua pihak yang terkait. Bukan saja menjadi kewajiban pemerintah sebagaimana pihak yang bertanggung jawab penuh atas pengelolaan sumber daya alam di tanah air Indonesia seperti yang tertuang dalam UUD 1945 pasal 33. Tetapi juga menjadi tanggung jawab kita sebagai warga masyarakat yang terlibat langsung dalam pemanfaatan sumber air Sungai Mahakam.
Kerja keras pemerintah daerah yang terlihat dari kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan Pemerintah Kota Samarinda untuk mengendalikan pencemaran air di daerah Kalimantan Timur, di antaranya dengan memindahkan sebagian warga yang bermukim di sekitar sungai ke wilayah lain. Keterbatasan dana alokasi membuat pemerintah tak berdaya hingga masih ada warga yang bermukim di pinggiran sungai.
Dengan berpedoman pada Keputusan Gubernur Daerah Kalimantan Timur No. 19 Tahun 1997 tentang Baku Mutu Limbah Cair Industri, pemerintah daerah semakin ketat memperhatikan aspek lingkungan pada setiap kegiatan pembangunan, memantau semua kegiatan yang berpotensi mencemari lingkungan sembari terus mensosialisasikan kebijakan perundang-undangan kepada masyarakat umum serta pelaku dunia usaha.
Sebagai ibu rumah tangga sekaligus konsumen air, saya dapat merasakan kekawatiran ketersediaan sumber air minum yang sehat. Mengingat konsumsi air minum untuk empat orang dalam satu rumah perhari saja sekitar 8 liter, belum lagi untuk aktifitas masak, mandi dan cuci. Sumber air bersih saat ini hanya berasal dari PDAM, meski jumlahnya masih melimpah namun penggunaan yang tepat dan cermat dapat menjamin ketersediaan air besih untuk jangka panjang.
Tindakan sederhana yang mudah dilakukan untuk menghemat air dapat dilakukan dari rumah, yaitu,
  1. Memanfaatkan air sabun bekas rendaman pakaian untuk menyikat dinding kamar   mandi, lantai teras depan/belakang,
  2.  Menampung air bekas bilasan pakaian untuk menyiram dinding kamar mandi, lantai teras depan/belakang,
  3.  Menampung air bekas cucian beras, ikan dan sayur untuk menyiram tanaman,
  4.  Menggunakan air bersih sebaik mungkin hingga tidak ada air yang tercecer sia-sia.
  5. Mandi menggunakan shower karena lebih hemat bila dibandingkan dengan mandi  dengan gayung.

Menghemat air bersih bukan berarti menunjukkan ketidakmampuan kita membayar tagihan rekening air, namun dimaksudkan untuk menjaga ketersediaan air bersih agar dapat bertahan lebih lama, bahkan hingga ribuan tahun yang akan datang. Memberi kesempatan kepada anak cucu generasi yang akan datang agar tetap dapat menikmati air bersih.

Tindakan lain yang sangat menunjang ketersediaan air bersih adalah 
  1. Menanam tanaman apotik hidup dan atau tanaman palawija, seperti cabe, tomat, dan tanaman sayur lainnya di halaman depan/belakang rumah, baik menggunakan pot atau langsung ditanam di tanah,
  2. Memanfaatkan halaman dengan menanam pohon buah-buahan, seperti mangga, belimbing, jambu, dan jenis tanaman lain,
  3. Membuang sampah pada tempatnya.
  4. Mengajak ibu-ibu lain untuk melakukan hal yang sama seperti yang telah kita lakukan.
Sangat sederhana dan mampu diterapkan di rumah, namun dampak positif dibalik itu ternyata sangat luar biasa. Apalagi bila kita mampu mencontohkan kepada anak, kerabat dan saudara sehingga merekapun melakukan hal yang sama demikian seterusnya sampai seluruh keluarga di lingkungan RT, berkembang hingga ke kelurahan bahkan kecamatan. Betapa indahnya jika semua keluarga menerapkan tindakan bijak menggunakan air bersih dan menjaga kelestarian lingkungan, sehingga kita tak perlu lagi kawatir kehilangan sumber air bersih.

***

Segarkan Pikiran dengan Segelas Air dari Pure It

Air sangat penting bagi tubuh manusia. Hampir 70 % dari berat badan terdiri dari air yang harus dijaga keseimbangannya. Minum air putih  dapat mebersihkan sistem pencernaan tubuh, menghilangkan racun dan sisa makanan yang menumpuk dalam susu melalui kulit, ginjal dan keringat.
Dua gelas air putih yang diminum setiap pagi dapat membantu mempercepat kerja saluran pembuangan untuk menyingkirkan racun dalam tubuh. Metabolisme tubuh selama tidur terus bekerja, hingga menyebabkan ada air yang terbuang.
Setiap harinya tubuh membutuhkan sekitar 2,3 liter air yang dapat diperoleh dari  makanan, sayuran, buah dan minuman termasuk dari hasil metabolisme (oksidasi). Pastikan anda sudah cukup memperoleh asupan air minum kualitas  baik, demi terjaganya kesegaran pikiran dan kesehatan. Jadi segera segarkan pikiran anda dengan meminum air dari Pure It.
Dengan mengunakan produk pure it dari unilever kita juga telah melakukan satu tindakan bijak dalam menghemat dan menyediakan air minum sehat bagi seluruh anggota keluarga di rumah. Tetap segar dan sehat dengan pureit, sisa uang belanja bisa dialokasikan untuk biaya tabungan pendidikan buah hati tercinta.


       Inovasi terbaru dari Unilever, water purifier (pemurni air) untuk keluarga Anda dengan teknologi modern dan canggih yang dapat menghasilkan air minum yang terlindungi dari kuman berbahaya yang dapat menyebabkan penyakit.
Air yang dihasilkan Pureit dapat langsung diminum tanpa perlu dimasak. Pureit adalah cara mudah, praktis dan dengan harga yang terjangkau untuk mendapatkan air minum yang terlindungi dari kuman berbahaya. Pureit menghilangkan virus, bakteri, dan parasit berbahaya serta menghilangkan kotoran di dalam air; sehingga air yang dihasilkan jernih, tidak berbau dengan rasa yang alami.

        Cara Menggunakan Pureit:
  • Pureit: Tidak memerlukan sambungan ke keran. 
  • Pureit: Sangat praktis digunakan. Tinggal tuangkan air tanah / PAM mentah yang biasa Anda masak untuk minum ke wadah bagian atas Pureit melalui Saringan Serat Mikro.
  • Pureit: Kapasitas wadah atas 9 liter dan wadah transparan 9 liter.
  • Pureit: Tersedia dalam dua warna pilihan: putih biru dan putih marun.
  • Pureit: Tidak memerlukan listrik atau gas.


Dengan teknologi canggih, Pureit layak dipilih sebagai salah satu alternatif untuk menghasilkan air minum tanpa menggunakan gas dan listrik. Selain praktis dan higienis, Pureit juga ekonomis.

Proses kerja pemurnian air dibagi ke dalam 4 tahap:
  • Tahap 1: Saringan Serat Mikro menghilangkan semua kotoran yang terlihat
  • Tahap 2: Filter Karbon Aktif menghilangkan pestisida dan parasit berbahaya
  • Tahap 3: Prosesor Pembunuh Kuman menghilangkan bakteri dan virus berbahaya dalam air
  • Tahap 4: Penjernih menghasilkan air yang jernih, tidak berbau, dengan rasa yang alami

Komponen 2-3-4 disebut Germkill Kit (Perangkat Pembunuh Kuman) yang akan memurnikan 1500 lt air setara dengan 80 galon (suhu air 25 derajat celsius, kelembaban sedang) untuk 6 - 8 bulan pemakaian. Masa pakai Germkill Kittergantung dengan pemakaian air keluarga Anda.
Ingat: Air yang dimasukkan ke dalam Pureit adalah air yang biasa Anda rebus untuk diminum.


Fitur Tambahan Pureit
  •  Germkill Life Indicator (Indikator) akan memberitahukan kapan harus mengganti Germkill Kit.
  • Jika Germkill Kit yang sudah habis masa pakai belum diganti, Mekanisme Penghentian Otomatis akan menghentikan aliran air dari Wadah Atas sehingga menjamin keluarga Anda selalu mendapatkan air minum yang aman.
  • Garansi 1 tahun untuk cacat produksi sejak tanggal pembelian.
  • Kapasitas Wadah Atas 9 liter, Wadah Transparan 9 liter.
  • Pureit memenuhi kriteria ketat internasional dari Environmental Protection Agency (EPA), Amerika Serikat, untuk menghilangkan bakteri dan virus berbahaya.
  • Pureit mendapatkan sertifikat dari lembaga ilmu pengetahuan di Asia dan Eropa seperti:

1.    UGM, ITB, IPB untuk kinerja Pureit
2.    Sucofindo untuk kinerja Pureit
3.    Scottish Parasite Diagnostic Laboratory, Glasgow, Inggris
4.    Indian Public Health Association
5.    London School of Hygiene and Tropical Medicine (University of London), Inggris

Keunggulan Pureit:
  • Sangat praktis. Hanya memasukkan air ke dalam alat dari bagian atas, Pureit akan memurnikan air untuk siap minum.
  • Tidak memerlukan gas, listrik, dan saluran pipa.
  • Biaya per liter pemurnian air hanya Rp100, jauh di bawah harga air galon dari merek ternama (Rp526/liter), air isi ulang (Rp187/liter), dan air rebus (Rp107/liter).
  • Air terlindungi dari kuman berbahaya penyebab penyakit dengan menggunakan standar terketat EPA (Environmental Protection Agency) USA yang menghilangkan log 6 bacteria, log 4 virus, dan log 3 parasites.
  • Pureit memiliki indikator yang dapat menunjukkan lebih awal kapan perlu mengganti Germkill Kit (mekanisme penghentian otomatis).
  • Kapasitas hingga 9 liter di top chamber ditambah 9 liter di transparent chamber.
  • Garansi satu tahun.


Cara Kerja Pureit
  • Isi penuh 9 liter air PAM/tanah mentah wadah bagian atas.
  • Air akan mulai mengalir di wadah transparan 45 menit - 1 jam.
  • Buang air isian pertama untuk melakukan pembilasan dan lakukan proses pembilasan ini sebanyak 3 kali.
  • Setelah itu isi kembali wadah bagian atas dan air di wadah transparan sudah siap diminum.
  • Pengisian kedua dan seterusnya akan memakan waktu 15- 30 menit.
  • Simpan pompa plastik di tempat aman (nanti dibutuhkan untuk keperluan pembersihan).


Keunggulan Pureit Dibandingkan dengan Memasak Air
  • Jauh lebih praktis.
  • Mampu menghilangkan kontaminasi dalam air minum Anda yang tidak dapat dihilangkan dengan hanya memasak seperti merkuri, pestisida, karat besi dan sebagainya.
  • Pureit sangat terjangkau dan hemat.


Keunggulan Pureit Dibandingkan dengan Membeli Air Isi Ulang Rutin
  • Tidak perlu khawatir kehabisan air isi ulang di rumah Anda.
  • Tidak perlu ragu akan sumber air yang digunakan untuk air isi ulang Anda.
  • Tidak perlu ragu bagaimana air diproses di depot isi ulang.
  • Tidak perlu repot menyediakan air isi ulang secara rutin di rumah Anda.
  • Menghemat sejumlah uang setiap bulannya karena Anda tidak perlu lagi membeli air isi ulang.


Keunggulan Pureit Dibandingkan dengan Membeli Air Galon Bermerek
  • Menghemat uang tiap bulannya karena Anda tidak perlu lagi membeli air galon.
  • Tidak perlu khawatir kehabisan air galon di rumah.
  • Tidak perlu repot menyediakan air galon di rumah Anda terus-menerus.
  • Tidak perlu khawatir akan keamanan dan kualitas air galon yang Anda gunakan setelah galon tersebut keluar dari pabrik.



Contoh Penghematan Dengan Pureit
  • Pureit               GKK Rp 150 ribu = 1500 liter -> Rp 100/liter
  • Galon Bermerek Rp 10 ribu = 19 liter -> Rp 526/liter (Hemat 5x lipat)
  • Galon Isi Ulang Rp.3.500 = 19 liter -> Rp.184/liter (Hemat 2x lipat)
  • Rebus air Gas 3 kg = Rp.12 ribu, 2 minggu, 112 liter -> Rp.107/liter (Hemat waktu dan praktis)

Jika 1 minggu memakai 2 galon (38 liter), penghematan 1 thn dengan memakai Pureit:
  • Galon Bermerek = 2 galon X 10.000 X 52 mgg (38 liter X 52 mgg X Rp 100) = (1.040.000 197.600) = Rp 843.000
  • Galon Isi Ulang = 2 galon X 3.500 X 52 mgg (38 liter X 52 mgg X Rp 100) = (364.000 197.600) = Rp 166.400
  •  Rebus = 52/2 X 12.000 (112 liter X 26 mgg X Rp 100) = (312.000 291.200) = Rp 20.800

 ***
Referensi;
http://unilever-pureit-jakarta.blogspot.com/p/keunggulan-dan-keuntungan.html diunduh pada 13 Desember 2012.

Sumber foto;
Foto pesut dari puksipuksi.blogspot.com diunduh pada 13 Desember 2012
Foto pesta adat erau dari kaskus.co.id diunduh pada 13 Desember 2012

    Tulisan ini diikutsertakan dalam Kontes Blog dengan tema 'Kelestarian Sumber Air Minum' yang diselenggarakan oleh Unilever Pureit dan BLOGdetik.


    2 komentar: