Rabu, 20 Februari 2013

Dongeng Pengantar Makan, Tips Pintar Atasi Anak Susah Makan

Fayruz putri sulung saya sangat aktif, banyak bergerak dan suka bermain. Apalagi bila bermain dengan teman sebaya, dia suka lupa waktu untuk makan. Padahal di usianya ini, pertumbuhan otak, fisik dan kemampuan kognitifnya sedang dalam tahap perkembangan sempurna. Oleh sebab itu, tubuh mungilnya memerlukan asupan energi yang cukup dari makanan dan minumannya.



Dulu saya sering kerepotan karena harus mengingatkannya untuk makan. Bahkan sering kali ketika saya gagal membujuknya supaya mau makan, kami berdebat hebat yang berakhir dengan tangisan kerasnya sebagai bentuk penolakan.


Saya menyadari bila hal ini dibiarkan terus menerus bisa merusak selera makannya. Sampai akhirnya saya menemukan tips pintar ala saya, dan waktu makan kini menjadi hal yang paling ditunggu karena sangat menyenangkan.

Fayruz suka mendengarkan cerita, sayapun mendongeng untuknya sebelum kegiatan makan dimulai. Yah... dongeng pengantar makan. Setelah selesai mencuci tangan dan kaki dengan sabun, Fayruz duduk manis di meja makan dan saya mulai bercerita.

Saya katakan padanya bahwa tangan dan kakinya memerlukan energi agar bisa berlari, melompat,mengayuh sepeda, menggunting dan bermain. Dan energi itu diperoleh dari nasi, sayur dan lauk pauk yang di makan.

Fayruz makan dengan lahap sambil mendengar dongeng tentang sayur atau lauk yang disantapnya saat itu. Saya ceritakan padanya bahwa nasi bisa mengenyangkan dan menjadi sumber tenaga, lauk pauk berfungsi sebagai zat pembangun, antibodi dan kekebalan tubuh. Sedangkan sayur dan buah mengandung serat, vitamin dan mineral berfungsi sebagai zat pengatur dan pelindung.

Hasilnya, makanannya habis tak bersisa. Saya pun harus memastikan dia cukup mengkonsumsi air minum. Sayur bening dengan kemangi dan labu kuning menjadi makanan favorite anak saya. Fayruz memakannya setelah makan nasi dan ikan. Sayur bening menjadi makanan penutup.


Tips pintar lainnya yang saya terapkan adalah memberi variasi menu agar ia tidak bosan. Menyajikan makanan utama dalam porsi kecil sesuai dengan ukuran lambungnya yang kecil, serta membuat jam makan utama yang teratur sehari tiga kali.

Saya biarkan dia bermain dan melakukan aktifitas fisik yang menguras tenaga untuk menciptakan rasa lapar. Bahkan setelah lelah bermain dia minta semangkuk sayur bening sebagai pengganti camilan.

Saya banyak membaca majalah masakan dan bereksplorasi membuat beragam camilan sehat yang bisa dijadikan pilihan makanan favorite anak agar anak tak lagi suka jajan. Saya ingin anak-anak cukup makan untuk memenuhi kebutuhan gizinya. Sebisa mungkin saya jauhkan anak-anak dari snack dan makanan cepat saji yang mengandung bahan pengawet dan dapat merusak kesehatan.

Pada usia 4 tahun, Fayruz memiliki berat badan 17kg dan tinggi 109 cm. Saya mengukur berat dan tinggi badannya setiap bulan untuk memastikan kebutuhan gizinya terpenuhi. Saya senang karena berat dan tinggi badannya termasuk normal. Berat badan untuk anak usia 4-6 tahun adalah 17 kg dengan tinggi badan 110cm.

Guna melengkapi kebutuhan gizi di usia penting pertumbuhannya, saya mewajibkan Fayruz minum susu sehari dua gelas dan minum Seven Seas 10 ml atau setara dengan 2 sendok teh.


Seven Seas emultion mengandung minyak ikan Cod dan Omega 3 yang diperoleh dari perairan Atlantik yang bebas pencemaran menjadi nutrisi penting untuk membantu pertumbuhan otak dan memelihara sel-sel otak. Selain itu vitamin A, D, E, C dan B6 di dalamnya berfungsi untuk menjaga kesehatan tubuh, gigi dan tulang anak.

Senangnya melihat Fayruz suka makan dan tumbuh sehat. Sebagai ibu, saya merasa bangga bila masakan saya habis dilahap, apalagi bisa menjadi makanan favorite anak. Bagaikan upah yang besar bagi saya untuk membayar jerih payah selama memasaknya. Dan kebahagiaan terbesar saya adalah melihat senyum manis buah hati tersayang.



***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar